10/24/13
0 komentar

DAYAK MENANGIS...

10:44 PM
Wanita Suku Dayak. Foto: anneahira.com
Hati kami masyarakat DAYAK SUNGGUH PEDIH dan SANGAT TERPUKUL ketika DAYAK kembali di DISKRIMINASI, seolah-olah kami tidak layak menjadi bagian dari bangsa ini. DAYAK dianggap memiliki strata sosial yang lebih rendah dibandingkan dengan suku lainnya di Indonesia.

Peristiwa yang masih segar belakangan ini ketika Abbas Said, SH., MH. melakukan pemeriksaan terhadap Sarmili, Staf Protokoler Mahkamah Konstitusi yang di siarkan secara langsung oleh salah satu stasiun TV swasta nasional terkait kasus dugaan suap yang menimpa Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar, beberapa waktu lalu. 

Kehidupan masyarakat Dayak. Foto: ist
Dalam pemeriksaan tersebut, Abbas Said bertanya apakah Saudara Sarmili pernah satu almamater dengan Akil Mochtar, atau mungkin ada hubungan kekerabatan. Tetapi sungguh mengejutkan saat Bapak Abbas Said kemudian melontarkan pertanyaan dengan merendahkan Suku Dayak, "... SAUDARA BUKAN ORANG DAYAK KAN?" Padahal sangatlah jelas Sarmili sama sekali bukan berasal dari suku Dayak karena pertanyaan yang di lontarkan oleh Dewan MKK yang memeriksa Sarmili sebelum Abbas Said sudah di ketahui bahwa Sarmili berasal dari suku Betawi.

Faktanya, pertanyaan mengenai latar belakang kompetensi Sarmili sebagai Staf Protokoler MK sesungguhnya tidak ada relevansinya dengan faktor kesukuan. Namun, baik secara sengaja maupun tidak, melalui pertanyaan tersebut tersirat bahwa Abbas Said menganggap rendah suku Dayak secara umum, dan inilah yang membuat kami merasa amat terpukul dan sedih. 

Seni tari Suku Dayak.  Foto: Ist
Sungguh tidak pantas menilai kecakapan seseorang dari suku atau pun rasnya, apalagi hal itu diucapkan oleh seorang Dewan Majelis Kehormatan Konstitusi (MKK). Bukankah setiap manusia memiliki hak asasi dan talentanya masing-masing sejak lahir yang merupakan anugerah Tuhan tanpa melihat apa suku atau rasnya?

Indonesia adalah negara kesatuan dengan karakteristik penduduk yang sangat majemuk. Terlebih lagi bangsa kita memiliki semboyan "Bhineka Tunggal Ika." Maka, tentu sikap-sikap diskriminatif semacam ini adalah perbuatan yang menodai semangat persatuan bangsa.

KAMI SUKU DAYAK MEMOHON AGAR JANGAN ADA LAGI PERLAKUAN DAN PEMIKIRAN YANG BERSIFAT DISKRIMINATIF yang sangat menyakitkan seperti ini terhadap suku Dayak di masa mendatang. Karena kami juga adalah bagian dari NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).


Sumber: FP Dayak Menangis

0 komentar:

Post a Comment

 
Toggle Footer
Top