9/2/13
0 komentar

Kontes Miss World Diharapkan Sesuaikan Budaya Indonesia (Bag. 1)

1:03 PM
Para peserta kontes Miss World tahun 2012 (foto: AP). Kontes Miss World 2013 yang akan berlangsung mulai 8 September di Bali tidak akan menampilkan kontes bikini.
Konsep pelaksanaan kontes Miss World di Indonesia pada tahun ini diharapkan disesuaikan dengan budaya dan norma-norma yang ada di Indonesia. Termasuk norma kesopanan dalam berpakaian dengan tidak diadakannya kontes menggunakan bikini.

Harapan tersebut disampaikan Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pusat Vita Nova Gamawan Fauzi dalam keteranganya di Denpasar Bali pada Senin (2/9) siang. Vita Nova Gamawan Fauzi mengungkapkan jika kontes Miss World disesuaikan dengan budaya Indonesia maka tidak akan ada penolakan di Indonesia. 
Pelaksanaan kontes Miss World yang akan berlangsung di Bali mulai 8 September mendatang, diharapkan beberapa pihak agar disesuaikan dengan budaya dan norma yang ada di Indonesia.
Selain itu tudingan bahwa kontes Miss World sebagai bentuk pelecehan terhadap perempuan juga tidak akan terjadi jika kontes tidak semata-mata hanya melakukan penilaian terhadap kecantikan seseorang, tetapi juga melihat dari pengetahuan dan wawasan dari para kontestan.

“Tetapi kan ada SDM-nya tidak hanya kecantikan tetapi yang lain-lain juga ada mereka, karena disamping sebagai kebanggaan ini juga mengangkap potensi daerah kita melalui ajang Miss World ini,” papar Vita Nova.

Sedangkan Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap tidak ada aksi penolakan yang berlebihan terhadap kontes Miss World. Mengingat kontes Miss World bukanlah bagian dari kegiatan pornoaksi.

Mangku Pastika mengatakan, “Jadi apanya yang ditentang? Tidak ada mereka mau pornografi atau pornoaksi, apanya yang salah, jadi kalau (sampai) ditentang itu mengada-ada, agak aneh, sama saja dengan wisatawan biasa itu, dia bikin konferensi atau perlombaan di Bali.”

Sementara sekitar 30 orang mahasiswa Bali yang tergabung dalam Aliansi Hindu Muda Indonesia menggelar aksi di Kawasan Patung Catur Muka Denpasar. Koordinator Aksi I Gede Mas Megantara menyatakan aksi digelar sebagai bentuk dukungan terhadap kontes Miss World di Bali

I Gede Mas Megantara mengatakan, “Kita mendukung Miss World ada di Bali, kalau menurut saya Miss World di Bali itu, satu kebudayaan Bali bisa ditingkatkan lagi, dua pariwisata di Bali itu lebih terkenal lagi, kapan lagi Indonesia (bisa) menjadi tuan rumah ajang dunia.”

Sementara, Panitia Pelaksana kontes Miss World berkomitmen untuk mematuhi aturan agama dan budaya yang ada di Indonesia. Humas Panitia Pelaksana Pemilihan Miss World Syafril Nasution menegaskan sebagai bukti bahwa pelaksanaan Miss World di Indonesia tetap menghargai adat dan budaya adalah akan dipentaskannya Tari Kecak dan berbagai tarian daerah Indonesia pada pembukaan pemilihan Miss World pada tanggal 8 September mendatang. Selain itu panitia juga telah merancang kegiatan di mana para kontestan akan menggunakan pakaian hasil rancangan para disainer Indonesia.


Sumber : VOA-Indonesia

0 komentar:

Post a Comment

 
Toggle Footer
Top