PUISI-PUISI Dewi Kelana . .
Cinta, Pelacur dan Anjing Jalanan
ah, ketika banyak mata sesama anggap pelacur tak berTuhan
sedang Allah pun menjanjikan sorga pada pelacur yang memberi
seteguk air pelepas dahaga anjing jalanan
kasih sayang tak memilih wadah tak pula menentukan arah panah
ketika gendewa terentang dan tajam mata panah terarah
maka luka tajam panah cinta itu berbuah kelembutan hati dan jiwa
cinta hakiki memang tak jauh dari airmata, bersahabat akrab derita
cerca cela, tudingan telunjuk kiri, tatapan sebelah mata
taklah wangi bunga kesturi penanda cinta jika di dalam jiwa
dan segumpal hati selegam batu kali kala malam paling hitam
adalah bunga bangkai yang memikat kerumun lalat
bahkan pelacur pun dijanjikan sorga walau telah disentuhnya anjing jalanan
melepaskan dahaga berkepanjangan adalah ketulusan kasih tanpa pengharapan
wangi kembang taman sorga itu, selembar jiwa berserah sekeping hati sunyi
dan tangan kiri masih pula diakui keberadaannya, bukan untuk dipatahkan
prob, 082013
Tipu Siapa, Siapa Tipu
butirbutir itu mengalir dan pergi
berputar lewat berlalu dan kembali
sederas arus gerak lidah
namanama dan percikan ludah
bergulir satusatu mataairmata
janji hidup mati lalu ingkari
hampar lipat sajadah
usai sudah!
tak sematamata mata
menatap ayun langkah
gerak hati kelebatan jiwa
pekat malam dan lembar kelam
mengendap sembunyi di batu hitam
serupa tarian telanjang
pada nyalang
nada pinta tadah kasih
janji mematri sekilas melupa
bermain hatimati
usai sudah!
prob, 082013
Wanita dan Malam
malam, bersamanya aku tenggelam
adalah palung hitam pekat
yang tetap merindui cahaya tuk bernafas
misteri tak berjejak dikilas lintas tatap
malam palung senyap yang kedap
apungkan segala harap
langit tetaplah mendekap
pada horizon kala senja
meniada pada garis batas
terang berada di tempatnya
gelap ada pula wadahnya
dan bias cahaya bawa remang samar
membentuk bayangbayang
merambat susuri dinding gelap
gapai benderang tuk terangi jalan
merangkak pun bukan aral lintang
penghalang menjumpai lapang
aku hanya wanita malam
suka rembulan, bintang
kerlip kunang dan hamparan hitam
malam adalah puncak kerinduan
maknai berkas cahaya datang
walau acapkali memantul dan hilang
kucumbui malam sepenuh hasrat
biar seutas bias malu
jatuh di dada malam
di dadaku
prob, 082013
*) Dewi Kelana, menempuh pendidikan tinggi di Universitas Diponegoro, saat ini bekerja dan berkarya di Kota Probolinggo.
Sumber : Wrh/Rimanews
8/29/13
Share This To :
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment