12/29/14
0 komentar

Moexin, Gitaris Makassar yang Cinta Budaya Lokal

11:56 AM
Moexin, Gitaris Makassar yang Cinta Budaya Lokal.
Memulai pelajaran bermain gitar akustik dari teman. Kemudian memperdalam kemampuan bermain gitar di tahun 1986 melalui kursus di Yamaha selama 6 bulan. Dalam proses karir di dunia musik, mulai bermain di kafe tahun 1996 hingga 2008. Belajar juga pada musisi senior dimasanya untuk meningkatkan keahliannya.

Sesekali bermain musik secara reguler sebagai band pengiring. Pernah bergabung dengan banyak band lokal seperti, Parfin Band (1986), Marching Band (1990-1995). Selalu mendapat predikat the best guitar selama 5 tahun di Makassar. Masuk di Kareba Cafe sebagai band pengiring (hingga 1998) yang lebih mengedepankan entertain. Di tahun 1999, manajer bang Moexin dapat tawaran dari Pay BIP (mantan gitaris Slank) untuk duet gitar di Sahid Hotel tahun 1999. 

Setelah itu, ditawari oleh Pay ke Jakarta, namun ditolak dengan alasan masih ingin melanjutkan karir sebagai musisi entertainer di kafe. Menikah di Balikpapan tahun 2001. Kemudian ditawari oleh teman sesama musisi untuk bermain di hotel-hotel di Balikpapan dan diterima. Selama 3 tahun di Balikpapan berkarir sebagai musisi band pengiring dengan nama B-Think Band. Selain itu membuat kursus privat gitar di Balikpapan. Sempat diundang di Samarinda, Banjarmasin dan Sangatta sebagai juri sekaligus bintang tamu diberbagai festival musik.

Hijrah ke Bandung 2004 untuk melanjutkan cita cita sebagai enternainer. Menjalani masa masa krisis bersama sang sahabat yaitu Danto (Drummer) kemudian membuat band yaitu Pink Stroberi Band. Bermain sebagai band pengiring di Braga Kafe dan beberapa Kafe lainnya. Selama di Bandung, bertemu dengan seorang agen Band dan mendapat job untuk bermain musik keliling Indonesia (long trip) selama 2004-2008.

Sekembalinya ke Makassar 2008 melihat perkembangan musik di Makassar sangat pesat. Membuat Band Indie yaitu Magneto dan sempat merilis album "Hubungan Tanpa Status". Setelah itu keluar dari Magneto dan bertemu teman teman Band entertain. Lalu memutuskan untuk membentuk Band entertain lagi di Hotel Arya Duta dengan nama Wijas n Uchu&Friend. Setahun kemudian memutuskan untuk berhenti untuk tidak Long trip lagi sekaligus melanjutkan band Wijas sebagai band Indie. Sempat merilis album hits "Ketika Kau Harus Pergi". Sebagai vokalis saat itu Rijal eks Rumor Band.

2010, Wijas sempat ikut Rising Star A Mild Wanted dan berhasil menyabet juara 1 dengan lagu terbaik "Sang Pencinta" ciptaan Bang Moexin sendiri. Sang Vokalis Wijas, sempat diajak oleh Ribas ke Jakarta untuk merilis album butiran debu. Saat itu Bang Moexin memutuskan keluar dari Wijas dan  bergabung di Uchu&Friend.

Moexin, Gitaris Makassar yang Cinta Budaya Lokal
Selama di Uchu&Friend sempat merilis album bertajuk "Selingkuh Asyik Juga" yang diarasemeni oleh Yusuf salah seorang personil band. Selanjutnya 2011 Uchu&Friend memasuki kevakuman hingga saat ini. Bang Moexin akhirnya memutuskan membuat karya album solo gitar bertajuk "A Life Inspiration" yang berisi 7 lagu yang kesemuanya ciptaan sendiri. Di album ini sempat promo di Wapres (Warung Apresiasi Seni Bulungan) Jakarta. Salah satu lagu dalam album ini yaitu "Rock Home" merupakan kisah Bang Moexin untuk menata kembali keahliannya di musik rock yang sempat vakum. Di album tersebut merupakan atribut Bang Moexin sebagai musisi.

Bertemu dengan personel D'Tyos Band dan bersepakat membentuk band baru bernama Moexin & D'Tyos Band. Sempat merilis album indie berjudul "Hitam Putih". Namun sayang, band ini tak bertahan lama dan akhirnya bubar di 2012. Bang Moexin akhirnya memutuskan untuk jalan sendiri dan melanjutkan album kedua solo gitar yang berjudul "Dawai Makassar". Album "Dawai Makassar", berisi lagu lagu tradional yang di arasemen ulang oleh Bang Moexin. Dalam Album ini menggunakan alat musik tradisional yang dikolaborasikan dengan alat musik modern. Album ini digarap sejak 2012 dan rampung di 2013.

Saat ini bermain tiap minggu di D'Boss bersama band Sasirou. Dan juga melanjutkan progress album kompilasi solo gitar yang sedang dirilis saat ini.

Meski bergenre pop, tapi juga menguasai semua genre musik seperti metal, rock, jazz juga blues. Seiring waktu dan tempaan pengalaman, bang Moexin mematangkan konsep bermusiknya. Salah satunya dengan musik tradisional dengan balutan western. Sentuhan genre musik modern sama sekali tidak membuat Bang Moexin melupakan lagu tradisional.

Harapannya kedepan, lagu tradisional yang diaransemen ulang seperti pada album "Dawai Makassar", bisa go internasional dan dinikmati oleh semua kalangan diseluruh dunia. Dengan demikian bisa menjadi inspirasi bagi generasi musisi akan datang untuk dapat memaksimalkan musik tradisional agar tidak musnah ditelan zaman. Bang Moexin sangat berharap, Makassar menjadi salah satu industri musik Indonesia dan musisi Makassar dapat mendistribusikan karya karya tanpa harus berharap dari label luar. Dengan demikian musisi Makassar dapat menjadi tuan rumah di tanah Makassar sendiri. Bang Moexin juga sangat berharap bagi musisi muda Makassar bisa mendekatkan diri pada lagu lagu tradisional. Selain itu, musik tradisional bisa dikomersialkan dan d

Memegang idealisme musik "Tidak berharap banyak di musik, namun berharap apa yang diberikan pada musik adalah yang terbaik". Sebagai musisi senior, Bang Moexin hidup bersahaja dan menikmati hidup dan rendah hati tanpa membatasi pergaulan. 



Sumber: DiskusiLepas

0 komentar:

Post a Comment

 
Toggle Footer
Top