4/29/15
0 komentar

Istana Potala, Mutiara di Atap Dunia

11:54 AM
Istana Potala, Mutiara di Atap Dunia
Ansambel Bersejarah Istana Potala, Lhasa - Tibet
Salah satu peninggalan warisan budaya dunia yang memiliki nilai arsitektur yang tinggi adalah Istana Potala. Lalu seperti apakah tempat yang bak mutiara di atap dunia ini?

Istana Potala merupakan sebuah bangunan bertingkat paling besar yang ada di Tibet. Tempat ini terletak di bukit merah, pusat kota Lhasa, Tibet. Sebab itulah Istana Potala pada waktu itu disebut sebagai Istana Bukit Merah.

Potala mulai dibangun pada masa kekuasaan Songtsan Gambo, Dinasti Tibet pada abad ke-7 Masehi. Mulai saat itu Istana Potala menjadi pusat politik, agama, sekaligus menjadi tempat tinggal bagi Dalai Lama dari zaman ke zaman.

Dua abad kemudian, kharisma istana ini hancur lebur lantaran Tibet terjerumus dalam sebuah kekacauan perang yang berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Istana Bukit Merah pun kemudian berangsur-angsur mulai terbengkalai.

Istana Potala, Mutiara di Atap Dunia
Kemegahan Istana Potala di Lhasa, Tibet.

Baru pada pertengahan abad ke-17, Potala dibangun kembali oleh Dalai ke-5. Renovasi istana berjuluk ‘Mutiara di Atap Dunia’ ini menghabiskan waktu kurang lebih selama 50 tahun. Pembangunan dilanjutkan selama tiga ratus tahun dengan berbagai penambahan dan perluasan.

Potala bertingkat 13, tinggi 110 meter, berstruktur batu dan kayu. Tembok istana terbuat dari batu granit, yang paling tebal mencapai lima meter. Istana ini memiliki berbagai ruangan dan fungsi. Istana Putih di bagian timur sebagai tempat tinggal Dalai Lama.

Ruangan lain yang kerap disebut ruang utama adalah Istana Merah, tempat balai pagoda arwah Dalai Lama berbagai zaman dan berbagai ruang pemujaan Budha. Diantaranya, yang terindah adalah balai pagoda arwah Dalai Lama V Losan Jiacuo setinggi 15 meter.

Istana Potala, Mutiara di Atap Dunia
Bagian tengah dari Istana Potala adalah Istana Merah tempat balai pagoda arwah Dalai Lama.

Dasarnya berbentuk persegi dan atapnya bundar. Jenazah Dalai Lama V disimpan di dalamnya setelah diawetkan bahan pewangi dan bahan lainnya. Pagoda itu dilapisi 3.724 kilogram emas dan bertatahkan lebih 15 ribu intan, zamrud, mutiara, giok dan batu akik.

Pada alas pagoda diletakkan berbagai alat untuk upacara sembahyang. Balairung Barat adalah ruang pagoda arwah Dalai Lama V, merupakan balairung yang terbesar di Istana Merah, di dalamnya terdapat 48 tiang kayu yang besar setinggi enam meter.

Di Balairung Barat itu terdapat patung-patung Buddha, serta binatang-binatang seperti singa dan gajah yang terbuat dari kayu. Dalam pembangunan Potala pada abad ke-17 dan perluasan setelah itu, didatangkan pelukis-pelukis terbaik di daerah Tibet.

Istana Potala, Mutiara di Atap Dunia
Istana Potala tampak belakang.

Mereka diminta membuat puluhan ribu lukisan dinding indah. Semua ruang istana, ruang depan, koridor dan beranda dihias dengan lukisan dinding yang beragam tema. Mulai dari kisah tokoh dan sejarah, kisah kitab agama Buddha, ada juga yang mencerminkan bangunan, adat istiadat, olahraga dan rekreasi.

Selain itu, di Istana Potala tersimpan pula banyak gambar sepul, ukiran batu dan kayu, patung tanah dan lain-lain serta permadani Tibet, keramik, giok dan sejumlah besar benda kerajinan tradisional sejak abad ke-17.

Benda-benda itu tidak hanya mempunyai nilai seni yang tinggi, tapi juga mencerminkan sejarah kontak dan pertukaran kebudayaan antara etnis Tibet dan etnis Han serta etnis-etnis lain selama seribu tahun lebih.

Istana Potala, Mutiara di Atap Dunia

Istana Potala, Mutiara di Atap Dunia


Menurut Catatan Wikipedia:

Istana Potala (Tibet: པོ་ཏ་ལ; Wylie: Po ta la; Hanzi Sederhana: 布达拉宫; Hanzi Tradisional: 布達拉宮) berada di kota Lhasa, Tibet. Tempat ini diberi nama dari tempat yang ia berada, Gunung Potala, tempat kediaman Chenresig atau Avalokitesvara.[1] Istana Potala adalah tempat kediaman utama dari Dalai Lama hingga masa Dalai Lama ke 14 mengungsi ke Dharamsala di India, setelah serangan dan kekalahan bertahan pada tahun 1959. Sekarang ini, Istana Potala diubah fungsinya oleh negara Cina menjadi sebuah museum.

Bangunan istana ini berukuran 400 meter timur-ke-barat dan 350 meter utara-ke-selatan, dengan tembok batu yang landai dengan ketebalan sekitar 3 meter dan 5 meter pada bagian dasarnya yang juga dicampur dengan tembaga untuk mencegah dari gempa bumi.[2] Bangunan ini memiliki tiga belas tingkat - memiliki lebih dari 1.000 kamar, 10.000 tempat pemujaan dan sekitar 200.000 patung -; membumbung setinggi 117 meter di puncak Marpo Ri, "Lembah Merah" (Red Hill), menjulang lebih dari 300 meter secara menyeluruh dari dasar lembah.[3] Menurut tradisi, ketiga lembah utama di Lhasa memberikan arti sebagai "Tiga Penjaga Tibet." Chokpori, di sebelah selatan Potala, merupakan gunung-hati (bla-ri) dari Vajrapani, Pongwari dari Manjushri, dan Marpori, lembah dimana Istana Potala berada, mewakilkan Chenresig atau Avalokitesvara.[4]

Istana Potala, Mutiara di Atap Dunia
Kemegahan Istana Potala, Mutiara di Atap Dunia

Referensi
^ (Inggris) Stein, R. A. Tibetan Civilization (1962). Translated into English with minor revisions by the author. 1st English edition by Faber & Faber, London (1972). Reprint: Stanford University Press (1972), p. 84
^ (Inggris) Booz, Elisabeth B. (1986). Tibet, pp. 62-63. Passport Books, Hong Kong.
^ (Inggris)Buckley, Michael and Strausss, Robert. Tibet: a travel survival kit, p. 131. Lonely Planet. South Yarra, Vic., Australia. ISBN 0-908086-88-1.
^ (Inggris) Stein, R. A. (1972). Tibetan Civilization, p. 228. Translated by J. E. Stapleton Driver. Stanford University Press, Stanford, California. ISBN 0-8047-0806-1 (cloth); ISBN 0-8047-0901-7 (paper).



Sumber: 

0 komentar:

Post a Comment

 
Toggle Footer
Top