Makam Shangguan Wan'er. ©2014 Merdeka.com/www.dailymail.co.uk |
Situs ini merupakan makam salah satu wanita terpenting dalam sejarah negara Tiongkok, Shangguan Wan'er.
Dilansir situs Daily Mail, makamnya ditemukan pada bulan September 2013 di kawasan dekat bandara Xianyang, Provinsi Shaanxi. Diyakini dulunya kuburan ini dibangun dengan mewah. Terlihat dari sejumlah ruangan bawah tanah yang cukup luas di dalamnya.
Tetapi saat ditemukan kondisinya sudah sangat mengenaskan. Banyak struktur yang rusak dan artefak yang hilang. Hanya sisa-sisa patung dan sebuah prasasti yang menandakan kalau situs ini merupakan pemakaman.
Prasasti yang ditemukan di dalamnya berbentuk kotak dan bertulisan "Nisan mendiang permaisuri kekaisaran (Zhaorong) Nyonya Shangguan dari dinasti Tang Agung."
Shangguan Wan'er. Photo by British Library/Robana via Daily Mail |
Siapakah sebenarnya Shangguan Wan'er? Perempuan ini adalah perdana menteri wanita pertama di Kerajaan China kuno. Dia adalah adalah cucu dari seorang pejabat menonjol selama pemerintahan Kaisar Gaozong.
Wanita ini kemudian menjadi selir dari kaisar. Kemudian ketika ibu sang kaisar, Maharani Wu Zetian dari Dinasti Tang memegang kekuasaan, sang maharani mengangkat menantunya yang memang terkenal cerdas dan berbakat dalam bidang tata negara itu sebagai penasihat dan asisten.
Ketika Shangguan Wan'er meninggal, sebuah makam dibangun untuk menghormatinya. Makam itu terkubur selama berabad-abad sebelum ditemukan kembali pada tahun 2013 lalu.
Berikut foto-foto makam Shangguan Wan'er:
Prasasti yang ditemukan di dalamnya berbentuk kotak dan bertulisan "Nisan mendiang permaisuri kekaisaran (Zhaorong) Nyonya Shangguan dari dinasti Tang Agung." |
Hanya sisa-sisa patung dan sebuah prasasti yang menandakan kalau situs ini merupakan pemakaman. |
Diyakini dulunya kuburan ini dibangun dengan mewah. Terlihat dari sejumlah ruangan bawah tanah yang cukup luas di dalamnya. |
Diyakini dulunya kuburan ini dibangun dengan mewah. Terlihat dari sejumlah ruangan bawah tanah yang cukup luas di dalamnya. |
Sumber: Merdeka
0 komentar:
Post a Comment