Makan pizzahat, jadi lupa rasa nasi putih
(pazta mediterania untuk lidah tropis yang besar dari ubi,,,)
Tongkrongan-ku mool megah, (dulunya pantai indah yang hilang karena reklamasi)
Idolaku Boiban “jadi-jadian” yang sok ganteng…
_ “lhoe tw gha Bengawan Solo-nya Gesang,? Gamelan yang lirih dan kolintang bertalu…
karya pendalaman batin nenek moyangku”_
beli hape canggih model paling anyar biar bisa gaya-2an,
_harganya moral bapak-ku di kantor_
pulsanya ga putus2 buat internetan apdet status “heng aut at tuenti wan kafe, skarang jgn kacangin gw lg, guwe gitu loch –belum 17-”
_harganya airmata putus asa ibu-ku_
Pakaianku harus produk impor yang mahal blinya di distro,
yang ada fotonya om Che Gue (pejuang rakyat miskin tertindas yang menentang kapitalis)
sekian..
u ADE2 ..
cukup sudah mengejar mimpi2 abadi umat manusia dan peradaban,
mari kembali ke alam u mempertanyakan jati diri, siapa kita sebenarnya…?
Ini bukan ngawur karena kontaminasi Mansion House, Dry Gin, atau Red Label…
tapi pengaruh ramuan ajaib air sadapan Pohon Aren
dan luapan kekecewaan untuk Indonesia yang tak lagi Indah…
sambil dengar lagu…
Kemanakah cantiknya wajah bumiku dulu.
kemanakah perginya damai isi bumiku,
hilang sudah hijaunya, hilang sudah kicaunya…
(bumiku bumimu _ Naff)
GYT
pada 21 Maret 2010 pukul 23:29
0 komentar:
Post a Comment