kugores penaku di wajahnya,
mencoreng tinta hitam pada kepolosannya,
ia jadi tahu seluruh duniaku
tapi dia tak pernah kenali siapa aku ini…
aku senang dia tahu perihku .
aku heran?,
bukankah aku dan dia tak saling memahami dalam bahasa kata-kata
juga tak ku mengerti,
kenapa aku dan dia bisa berdialog
dengan bahasa bisu dan saling mengerti.
dia sanggup mengerti atau karena dia terlalu baik padaku…
sesuatu yang tak bisa mereka berikan untukku…
"untuk seorang sahabat yang ku panggil Hitam,
kaulah kertas putih itu..."
GYT
Manado, 20 September 2010
0 komentar:
Post a Comment