dewi Venus pun kalah menawan
bahkan kekasih hanya sayup dalam ingatan _tak jua rindu atau merindu_
demi kilau emas retina mata langit,
mengintip pelan dari punggung pegunungan
dari manakah datangnya, hmm...mungkin dari seberang lautan atau seberang semesta
aroma tanah gembur dan rumput yang basah _semalam bersenggama dengan hujan_
tawa burung-burung mancaciku _yang lama tak kudengar entah dari spesies apa_
embun kabut dan angin pagi _nafas segar bisa ku hembus juga, di hari lain dipaksa menghirup gas karbon_
oh apakah ini...
demi dewa-dewi olimpus, demi tuhan, demi allah, demi Nabi-Nabi
demi monyet, demi nenek moyang, demi para mailkat
SUMPAH,,, aku bisa merasa ada bulir air bening di kelopak mataku
_pertiwi aku menangis di pangkuanmu_
syukurku atas waktu dan tempat yang menakjubkan
rasaku luluh dalam keagungan-Nya
Sunrise di pemandangan Tampusu,,,
ketika bumi Minahasa menyambut pagi.
|
GYT
Tondano, 13 Nov 2010
0 komentar:
Post a Comment