3/1/13
0 komentar

Surat Untuk Ibu (seorang demonstran)

2:19 PM
JalanMerah, 06.02.08
Kepada Ibu kami tercinta...
maaf Ibu, anakmu tak bisa pulang liburan ini, mohon jangan salahkan anak-mu ini,
karena tak lagi jadi anak manis yang selalu minta dibelai dimanjakan dalam pelukmu,
Aku tidak akan pernah lupa kasih dari bunda kok...
jiwa ini Ibu, seperti ombak terus bergolak tak mau tenang,
bila harus melihat kebiadaban, penindasan, kesengsaraan, ketidakadilan dan kesewenangan penguasa negri ini...
dan aku tidak bisa tidur nyenyak lagi, saat aku tahu,
bahwa bangsa kita hidup dari mengemis, kita ini bangsa kuli, belum merdeka Ibu..!


Ibu.!
perihnya gas air mata, kerasnya pentungan aparat, letusan senjata api, peluru nyasar,
(yang tak lain adalah ambisi para elit yang haus kekuasaan...)
tak akan selamanya meredam teriakan "pembebasan..!!!"
Aku tak bisa hanya diam saja ibu, sementara para sahabat, kawan seperjuangan,
bergelimpangan di altar demokrasi,,,!!!
ini bukan semata hanya harga diri, kehormatan dan sejarah,
tapi tentang orang2 di samping kita, tentang kebebasan dan perdamaian abadi umatmanusia.
(MAAF kami menyumbang polusi karbon...)
kami bakar ban2 bekas, apinya membakar semangat...
asap pekatnya simbol cerita duka...
Ibu.! kami tidak lagi merasa takut, (seperti saat2 dalam pelukanmu bila malam tiba)
bila raga di kekang dan ajal menjemput dengan senyuman mautnya...
api itu tak akan pernah padam...!!!

Ibu.! kami
bila nanti aku tak pernah kembali kerumah, dimana kasih sayang selalu menungguku.
dari jalan merah ini ku-titipkan salam-Ku buat adik2, untuk tanah air dan bangsa ini,
kepada semua yang memberi kita kehidupan, kepada jiwa yang masih memiliki cinta,
kepada setiap insan yang masih menyimpan Indonesia di hatinya,,,
Nisinga*,! mohon restumu... (tumpahkan darah juang kami)
kata mereka ini semangat muda,,, tapi mereka tak pernah tahu untuk apa, dengan apa, & bagaimana aku surat ini...!
dan akhir dari suratku ini bukanlah akhir dari perjuangan-ku.
Aku baru mulai melangkah Ibu...!!!

salam sayang,
matahatimu




* nisinga (Ibu kami, Yali)


GYT
12 Agustus 2010 pukul 23:07

0 komentar:

Post a Comment

 
Toggle Footer
Top